Hari ini saya, admin sedang tidak ingin berjualan. Namun akan sedikit bercerita tentang sejarah dan makna simbolis kubah masjid bagi umat muslim. Dengan harapan setiap orang dapat memahami pentingnya dan sejarahya.
Kubah masjid adalah salah satu elemen arsitektur yang paling ikonik dalam sejarah Islam. Tidak hanya sebagai elemen estetika, kubah juga memiliki makna simbolis yang dalam bagi umat Muslim. Namun, apakah kita pernah bertanya-tanya bagaimana kubah masjid pertama kali muncul dan bagaimana perkembangannya, terutama di Indonesia? Artikel ini akan membahas sejarah kubah masjid dari luar Indonesia. Hingga perkembangannya di Nusantara serta makna simbolis yang terkandung di dalamnya.
Sejarah Kubah Masjid di Dunia
Pada awal perkembangan Islam, bangunan masjid tidak langsung menggunakan kubah. Masjid pertama dalam sejarah Islam, Masjid Nabawi di Madinah, awalnya hanya berbentuk bangunan sederhana dengan atap datar. Penggunaan kubah baru mulai populer pada masa Kekhalifahan Umayyah (661–750 M).
Inspirasi kubah dalam arsitektur Islam berasal dari peradaban Bizantium, yang telah menggunakan kubah dalam bangunan. Seperti Hagia Sophia di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki). Ketika Islam berkembang ke berbagai wilayah, pengaruh arsitektur lokal mulai berbaur dengan desain masjid. Salah satu contoh awal penggunaan kubah dalam masjid adalah Masjid Kubah Shakhrah (Dome of the Rock) di Yerusalem. Yang dibangun pada abad ke-7 oleh Khalifah Abdul Malik, yang merupakan kubah masjid tertua di dunia.
Seiring waktu, arsitektur kubah masjid mengalami berbagai perkembangan di berbagai wilayah dunia:
- Persia dan Asia Tengah → Kubah berbentuk bawang dengan hiasan geometris yang rumit.
- Ottoman (Turki) → Kubah besar dengan banyak semi-kubah, seperti di Masjid Sultan Ahmed (Blue Mosque).
- India (Mughal) → Kubah besar dengan puncak yang meruncing, seperti di Taj Mahal.
Sejarah Kubah Masjid di Indonesia
Di Indonesia, masjid pada awalnya tidak menggunakan kubah. Masjid-masjid tradisional di Nusantara, seperti Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus. Dari mereka menggunakan atap berbentuk tumpang (bertingkat) yang dipengaruhi oleh budaya Hindu-Buddha.
Penggunaan kubah dalam arsitektur masjid di Indonesia baru populer pada abad ke-19 dan 20. Seiring dengan semakin kuatnya pengaruh Timur Tengah dan kolonialisme. Salah satu masjid pertama yang menggunakan kubah di Indonesia adalah Masjid Raya Medan. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dengan pengaruh arsitektur Timur Tengah dan Mughal.
Saat ini, kubah telah menjadi elemen utama dalam desain masjid modern di Indonesia. Banyak kontraktor kubah masjid, seperti MahkotaKubah, yang menawarkan berbagai jenis kubah dengan bahan berkualitas, seperti enamel, stainless steel, dan gold mirror, yang tidak hanya memperindah masjid tetapi juga memastikan daya tahan jangka panjang.
Makna Simbolis Kubah Masjid
Selain nilai estetika, kubah masjid juga memiliki makna simbolis yang mendalam:
- Lambang Keagungan Allah → Bentuk kubah yang melengkung ke atas melambangkan kebesaran dan keagungan Allah, mengingatkan umat Islam untuk selalu mengarahkan hati dan pikiran kepada-Nya.
- Kesatuan Umat Islam → Kubah menjadi simbol persatuan dan kebersamaan umat Islam di bawah naungan agama yang sama.
- Cahaya Islam → Kubah sering kali dihiasi dengan ornamen kaligrafi atau motif geometris yang melambangkan keindahan Islam sebagai cahaya dalam kehidupan.
Makna Bulan dan Bintang Pada Kubah Masjid
Pada banyak kubah masjid, kita sering melihat ornamen bulan sabit dan bintang di bagian puncaknya. Simbol ini telah menjadi identitas arsitektur Islam di berbagai belahan dunia.
Secara historis, bulan sabit dan bintang mulai digunakan sebagai lambang Islam sejak era Kekaisaran Ottoman. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, simbol ini memiliki makna mendalam bagi umat Islam:
Bulan Sabit → Melambangkan cahaya Islam yang menerangi kegelapan, seperti rembulan yang memberi cahaya pada malam hari. Selain itu, bulan sabit juga berkaitan dengan sistem penanggalan Islam (Hijriyah) yang berbasis pergerakan bulan.
Bintang → Melambangkan petunjuk dan hidayah dari Allah SWT, sebagaimana bintang digunakan sebagai penunjuk arah di malam hari bagi para pelaut dan musafir. Ini juga mencerminkan peran Islam sebagai pedoman hidup bagi umat manusia.
Banyak kontraktor kubah masjid, termasuk MahkotaKubah, menyediakan pilihan kubah dengan ornamen bulan bintang sebagai bagian dari desain klasik yang tetap memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Islam.
Kesimpulan
Kubah masjid memiliki perjalanan sejarah panjang, mulai dari pengaruh arsitektur Bizantium hingga menjadi bagian dari identitas masjid di Indonesia. Selain menjadi elemen estetika, kubah juga memiliki makna filosofis yang mendalam dalam Islam. Di era modern ini, pembangunan kubah masjid semakin berkembang dengan berbagai inovasi material dan desain. MahkotaKubah, sebagai salah satu kontraktor kubah terpercaya di Indonesia, menghadirkan solusi bagi mereka yang ingin membangun atau merenovasi kubah masjid dengan kualitas terbaik dan desain yang elegan.